QS Ali Imran ayat 159 : Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingimu. Karena itu ma’afkanlah mereka. Mohonkanlah ampun bagi
mereka. Mohonkanlah ampun bagi mereka
dan bermusyawarahkan dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu
telah membulatkan tekad. Maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.
emua umat manusia tetap dikasih oleh Allah namun belum tentu di
sayang oleh Allah. Kita jangan salah prasangka jika kita miskin berarti Allah
tidak sayang kepada kita. Dengan kemiskinan kita ini Allah menambah amal ibadah
kita. Bisa didapatkan di kemudian hari bisa juga nanti kita terima dihari
setelah kita telah tiada dalam bentuk pahala yang menghapus dosa-dosa kita.kasih
sayang Allah tidak dapat diukur dengan harta yang kita terima didunia ini.
Allah cinta orang-orang yang membersihkan dirinya lahir dan bathin. Perbuatan yang
mendapatkan kasih sayang Allah : 1. Berkata dan perbuatan penuh dengan lemah
lembut. Orang berkata kasar dan penuh kedengkian akan diajauhi sesama manusia
dan jauh dari kasih sayang Allah. Dalam pergaulan sehari-hari banyak orang tak
menyenangi kita karena tingkah laku kita, kita berinspeksi diri atas tingkah
laku kita. Kita berusaha untuk merobah tingkah kita lebih baik, agar kita bisa
diterima didalam pergaulan dan diridhoi Allah.Pemarah dan berhati kasar tak
akan mendapatkan di hati masyarakat banyak orang tak menyenanginya. 2.Pema’af adalah sifat berbesar hati yang lakukan
ada hal tak menyenangkan diterimanya.Orang yang pemaaf akan mempunyai hati yang
lapang tidak mempunyai perasaan dengki, iri hati. Hidupnya tidak ada beban dia
hanya mengharapkan ridho Allah. Kemanapun dia pergi dia disenangi oleh orang
lain. Didalam masyarakat pema’af adalah sifat mulia yang memutus segala dosa,
penyambung silaturahim . 3.Bermusyawarah adalah jalan keluar untuk
memecahkan masalah. Tak ada persoalan yang tidak bisa dipecahkan, jika
bersandarkan kepentingan bersama dengan ridho-Nya semua persoalan pasti ada jalan
keluarnya. Mulai di dalam rumah tangga sifat bermusyawarah sudah kita
laksanakan. Bertetangga, bermasyarakat bahkan bernegara.
No comments :
Post a Comment