mm….aku harus berangkat kuliah karena ada mata kuliah yang
harus diikuti”, kata shinta dalam hati. Ia bangkit dari tempat tidur dilihatnya
jam sudah menunjukan pukul 8.00. “gawat terlambat”, kata shinta perkuliahannya
mulai pukul 9.00. Tanpa pikir panjang di
sambar haduk langsung masuk kekamar mandi. Memang tadi malam shinta pulang hampir
dini hari karena ikut – ikutan bermain dengan teman-temannya. “Bi…mana
sarapanya”, teriak shinta aku harus berangkat kuliah, “cepat….cepat”. “Ada apa
shinta ”, kamu seperti gelagapan seperti orang sakit. “Ia bu….aku sudah
terlambat kuliah ini”, kata shinta.”Kan sudah ibu ingatkan kamu jangan pulang
malam-malam, sekarang lihat kamu terlambat kuliah”, ibunya memberi nasehat.
Shinta bukanlah gadis yang mempunyai perangai yang baik. “Ibu tak perlulah
untuk mencampuri urusan aku, aku kan sudah besar. Mendengarkan itu ibu hanya
terdiam.
Sekarang shinta sudah bersiap berangkat. Tak lama,
tit….tit……tit bunyi klason mobil menjemput shinta yang di kemudikan oleh alex.
Alex adalah pacar shinta. Tanpa pamitan mereka berdua meluncur dari rumah
shinta ke kampus dimana shinta dan alex kuliah. Ternyata perkuliah sudah
dimulai, akibatnya mereka tidak diperbolehkan masuk kelas. Karena mereka selalu
sering terlambat dan menganggu diruangan kelas. “Ayo….shin kita jalan-jalan aja
tak usah aja kuliah, alex mempengaruhi shinta.” Kemana kita pergi”, kata
shinta. “Bagaiman kalau kita pergi ke taman kota”, kata alex. “Ayo…”, kata
shinta, mereka berlalu meninggalkan ruangan kelas perkuliahan.
Shinta adalah anak tunggal dan ayahnya telah tiada. Ibunya
hanya seorang ibu rumah tangga. Kehidupanyan hanya ditopang dari pensiunan
bapaknya. Memang dulu bapaknya adalah pejabat eslon . Kehidupanya ekonominya
semakin menurun. Shinta yang dulu memiliki ekonomi berkecukupan sekarang harus
menghadapi ekonomi susah. Ibunya yang
sekarang menjadi kepala keluarga yang harus mencari tambahan ekonomi keluarga
dan biaya kuliah shinta. Ibunya sudah berusaha menasehati atas perilakunya
tersebut tapi tak berhasil.
Suatu ketika shinta memarahi ibunya karena tidak memberi
unag, padahal uang tersebut bukan untuk perkuliahanya tetapi untuk mentraktir
teman-temanya yang ada berulang tahun. Terjadilah pertengkaran ibu dan anak
disitu. Akhirnya Shinta meninggalkan ibunya,pergi kabur. Ibunya tak bisa
berbuat apa-apa, hanya mengurut dada melihat perlakui anak satu-satunya.
Shinta semakin kacau, tak pernah masuk kuliah lagi, tak
pulang kerumah. Ibunya sudah berusaha untuk mencari anak satu-satunya itu, tapi
tak membuahkan hasil. Ibunya selalu berdo’a kepada Allah agar anaknya itu bisa
sadar dan kembali pulang. Do’a orang tua adalah do’a yang paling makjur, doa
ibu shinta didengar oleh Allah.
Melalui sebuah kejadian, akibat mabuk-mabukan mobil yang
dikemodikan alex masuk jurang, semua peumpang mengalami luka-luka ringan dan
yang berat, Termasuk Shinta mengalami luka cukup berat dan tak sadarkan diri.
Shinta dirawat dirumah sakit dalam keadaan pingsan. Tetapi kondisinya cukup
stabil. Didalam pingsannya dia ditemui oleh seorang malaikat pencabut nyawa.
Malaikat itu berkata sekarang kamu rasakan kematian, kamu termasuk anak durhaka
kepada orang tua. Sekarang aku akan mencabut nyawamu.” Jangan hai
malaikat…..jangan malaikat kata shinta penuh ketakutan. Saya bertaubat, saya
berjanji akan merobah semua perilaku saya. Saya akan insaf dan minta ma’af
kepada orang tua saya. Tidak bisa….. kamu haru mati. Mendengar itu shinta
berteriak ibu……-ibu…..ibu, maafkan shinta….ma’afkan shinta. Shinta tak akan
melawan ibu….akan turut perintah ibu….
Malaikat itu merasa iba….memang anak ini belum ajalnya, lalu
pergi. Shinta yang sangat ketakutan mulai sadar dari pingsannya. Dilirik ibunya
sedang duduk disampingnya. Langsung shinta berteriak ma’afkan shinta bu. Shinta
tak akan melawan ibu akan patuh pada perintah ibu…….sambil menangis. Ibunya
terkejut perkataan anaknya itu. Ibunya juga ikut menangis sambil memeluk
anaknya.
Hari demi hari shintah mulai sembuh dan diperbolehkan
pulang. Memang ada hikmah setelah kejadian kecelakaan dan do’a orang tuanya.
Shinta berobah perilakunya tak mau lagi mengikuti kehidupan yang tidak karuan.
Sekarang shinta melaksanakan perkuliahan lebih baik dan membantu ibunya untuk
menambah ekonomi keluarga. Untuk menambah ekonomi keluarga shinta ikut ibunya
membuat kue lalu diletakan di kampus, sekolah dan warung-warung. Banyak
kawan-kawannya yang simpati kepadanya dan ada juga yang mengejeknya tap shinta
sekarang bukan shinta yang dulu lebih sabar mengahadapi kesusahan.
Untuk mengejar ketinggalan perkuliahan shinta
belajar lebih gigih disamping membantu ekonomi keluarga. Shinta dan ibunya
hidup lebih harmonis.walau ekonominya hanya hidup sederhana.
No comments :
Post a Comment