Thursday, January 12, 2017

Cerpen Mentari muncul dari Ufuknya.

Silahkan gan....


mm….aku harus berangkat kuliah karena ada mata kuliah yang harus diikuti”, kata shinta dalam hati. Ia bangkit dari tempat tidur dilihatnya jam sudah menunjukan pukul 8.00. “gawat terlambat”, kata shinta perkuliahannya mulai pukul  9.00. Tanpa pikir panjang di sambar haduk langsung masuk kekamar mandi. Memang tadi malam shinta pulang hampir dini hari karena ikut – ikutan bermain dengan teman-temannya. “Bi…mana sarapanya”, teriak shinta aku harus berangkat kuliah, “cepat….cepat”. “Ada apa shinta ”, kamu seperti gelagapan seperti orang sakit. “Ia bu….aku sudah terlambat kuliah ini”, kata shinta.”Kan sudah ibu ingatkan kamu jangan pulang malam-malam, sekarang lihat kamu terlambat kuliah”, ibunya memberi nasehat. Shinta bukanlah gadis yang mempunyai perangai yang baik. “Ibu tak perlulah untuk mencampuri urusan aku, aku kan sudah besar. Mendengarkan itu ibu hanya terdiam.
Sekarang shinta sudah bersiap berangkat. Tak lama, tit….tit……tit bunyi klason mobil menjemput shinta yang di kemudikan oleh alex. Alex adalah pacar shinta. Tanpa pamitan mereka berdua meluncur dari rumah shinta ke kampus dimana shinta dan alex kuliah. Ternyata perkuliah sudah dimulai, akibatnya mereka tidak diperbolehkan masuk kelas. Karena mereka selalu sering terlambat dan menganggu diruangan kelas. “Ayo….shin kita jalan-jalan aja tak usah aja kuliah, alex mempengaruhi shinta.” Kemana kita pergi”, kata shinta. “Bagaiman kalau kita pergi ke taman kota”, kata alex. “Ayo…”, kata shinta, mereka berlalu meninggalkan ruangan kelas perkuliahan.
Shinta adalah anak tunggal dan ayahnya telah tiada. Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Kehidupanyan hanya ditopang dari pensiunan bapaknya. Memang dulu bapaknya adalah pejabat eslon . Kehidupanya ekonominya semakin menurun. Shinta yang dulu memiliki ekonomi berkecukupan sekarang harus menghadapi ekonomi  susah. Ibunya yang sekarang menjadi kepala keluarga yang harus mencari tambahan ekonomi keluarga dan biaya kuliah shinta. Ibunya sudah berusaha menasehati atas perilakunya tersebut tapi tak berhasil.
Suatu ketika shinta memarahi ibunya karena tidak memberi unag, padahal uang tersebut bukan untuk perkuliahanya tetapi untuk mentraktir teman-temanya yang ada berulang tahun. Terjadilah pertengkaran ibu dan anak disitu. Akhirnya Shinta meninggalkan ibunya,pergi kabur. Ibunya tak bisa berbuat apa-apa, hanya mengurut dada melihat perlakui anak satu-satunya.
Shinta semakin kacau, tak pernah masuk kuliah lagi, tak pulang kerumah. Ibunya sudah berusaha untuk mencari anak satu-satunya itu, tapi tak membuahkan hasil. Ibunya selalu berdo’a kepada Allah agar anaknya itu bisa sadar dan kembali pulang. Do’a orang tua adalah do’a yang paling makjur, doa ibu shinta didengar oleh Allah.
Melalui sebuah kejadian, akibat mabuk-mabukan mobil yang dikemodikan alex masuk jurang, semua peumpang mengalami luka-luka ringan dan yang berat, Termasuk Shinta mengalami luka cukup berat dan tak sadarkan diri. Shinta dirawat dirumah sakit dalam keadaan pingsan. Tetapi kondisinya cukup stabil. Didalam pingsannya dia ditemui oleh seorang malaikat pencabut nyawa. Malaikat itu berkata sekarang kamu rasakan kematian, kamu termasuk anak durhaka kepada orang tua. Sekarang aku akan mencabut nyawamu.” Jangan hai malaikat…..jangan malaikat kata shinta penuh ketakutan. Saya bertaubat, saya berjanji akan merobah semua perilaku saya. Saya akan insaf dan minta ma’af kepada orang tua saya. Tidak bisa….. kamu haru mati. Mendengar itu shinta berteriak ibu……-ibu…..ibu, maafkan shinta….ma’afkan shinta. Shinta tak akan melawan ibu….akan turut perintah ibu….
Malaikat itu merasa iba….memang anak ini belum ajalnya, lalu pergi. Shinta yang sangat ketakutan mulai sadar dari pingsannya. Dilirik ibunya sedang duduk disampingnya. Langsung shinta berteriak ma’afkan shinta bu. Shinta tak akan melawan ibu akan patuh pada perintah ibu…….sambil menangis. Ibunya terkejut perkataan anaknya itu. Ibunya juga ikut menangis sambil memeluk anaknya.
Hari demi hari shintah mulai sembuh dan diperbolehkan pulang. Memang ada hikmah setelah kejadian kecelakaan dan do’a orang tuanya. Shinta berobah perilakunya tak mau lagi mengikuti kehidupan yang tidak karuan. Sekarang shinta melaksanakan perkuliahan lebih baik dan membantu ibunya untuk menambah ekonomi keluarga. Untuk menambah ekonomi keluarga shinta ikut ibunya membuat kue lalu diletakan di kampus, sekolah dan warung-warung. Banyak kawan-kawannya yang simpati kepadanya dan ada juga yang mengejeknya tap shinta sekarang bukan shinta yang dulu lebih sabar mengahadapi kesusahan.
Untuk mengejar ketinggalan perkuliahan shinta belajar lebih gigih disamping membantu ekonomi keluarga. Shinta dan ibunya hidup lebih harmonis.walau ekonominya hanya hidup sederhana.

No comments :

Post a Comment