entu agan-agan bertanya apa itu sirimau?, sirimau adalah
sebuah kapal motor penumpang yang pada waktu itu route KM Sirimau dari
Tg.Pinang ke batam, kuala enok dan terus kejakarta terus kewilayah timur
indonesia, tapi sempat singgah di tg. Karang. Kejadian ini memang sudah lama
sekali tapi masih berbekas pada pengalaman saya perjalan saya dari Batam ke
Pulau Jawa. Memang perjalanan biasa-biasa saja namun sangat berbekas sekali
dalam diri saya. Sebelum melakukan perjalanan saya merencanakan pembelian tikel
pelni kelas ekonomi maklum ekonomi saya juga pas-pasan.Setelah tiket sudah saya
dapatkan kemudian saya rencanakan untuk keberangkatan. Ini sebenarnya
perjalanan kedua kalinya ke jawa. Tapi kali ini saya lakukan perjalanan
sendiri. Setelah saya mengajukan cuti bekerja saya, maka tibalah saat keberangkatan.
Pada waktu itu alangkah ramainya para penumpang yang akan masuk kekapal. Karena
saya sendiri tak jadi masalah apalagi barang yang saya bawa tidak banyak.
Ditengah kerumunan penumpang saya mengikuti orang-orang untuk masuk kekapal.
Setapak demi setapak akhirnya saya masuk juga kekapal. Saya mencari tempat
istirahat. Allhamdulillah akhirnya saya dapatkan. Jam 14.00, kapal mulai
berlayar ditandai bunyi klakson kapal sebanyak dua kali.
Saya sangat tertarik dengan kapal motor ini, maka saya
berjalan ke semua dek untuk melihat-lihat isi kapal. Banyak juga orang-orang
yang melakukan hal yang sama dengan saya. Namun demikian banyak yang
tidur-tidur saja. Setelah capek saya kembali ketempat istirahat. Jam 19.00 ada
pengumuman dari awak kapal kepada penumpang untuk bersiap makan malam dan
datang ke pantri kapal. Saya ikut juga sambil memegang tiket kapal ditangan.
Walau makananya tidak mewah namun kebersamaan makan bersama itu membuat nilai
lebih bagi saya. Sholat kami lakukan berjama’ah walau mushallah kapal tidak
besar tapi para jama’ahnya cukup nyaman karena ber AC dan bersih.
Hari makin larut para penumpang banyak yang sudah tidur
dimanapun dia berada baik dibawah tangga, lorong-lorong pokoknya mana bisa
badan direbahkan disitu bisa tidur maka tidurlah. Karena saya yakin karena
mereka sangat kecapekan sekali sa’at masuk ke kapal berdesak-desakan. Karena
badan ini juga lelah saya kembali ketempat saya dan tidur. Kira-kira jam 3
subuh saya terbangun ada suara orang-orang hilir mudik mencari tempat istirahat
rupanya. Ada tambahan penumpang baru saya belum tau dimana lokasinya dan kapal
berhenti ditengah laut. Maka saya keluar melihat apa yang terjadi. Memang betul
kapal berhenti ditengah laut ada kapal-kapal kecil menaikan penumpang ke kapal.
Saya tanya kepada awak kapal dimana ini? Dan dia menjawab ini kuala enok. Saya
teringat ini yang namanya kuala enok pada waktu itu masih gelap yang saya lihat
lampu-lampu dari kejauhan.Setelah penumpang naik ke kapal, kapal berjalan kagi.
Saya kembali istirahat. Tak lama munculah pagi para penumpang ingin
melaksanakan sholat subuh. Waktu terus berjalan siang berlalu dan disambut malam
harapan saya besoknya udah sampai di jakarta, setelah paginya rupanya kapal
berbelok ke tanjung karang (Lampung). Waduh tambah jauh ini dengan kapal pikir
saya. Saya menenangkan diri tak apa-apalah sekalian tambah pengalaman. Pada
sa’at memasuki pelabuhan Tg. Karang kapal melewati pulau-pulau dan diiringi
lumba-lumba melompat-lompat mengiringi kapal sungguh pemandangang yang unik
menurut saya.
Hari pada waktu itu hari jum’at kapal merapat,
kami yang muslim melaksanakan sholat jum’at berjam’ah dengan awak kapal lainya
diatas kapal. Setelah jum’atan saya lihat tali-tali besar pengikat kapal mulai
dilepas kapal tunda mulai menarik kapal untuk berlayar lagi. Saya mulai
menduga-duga mungkin sore sampai dijakarta. Setelah melewati gugusan pulau ikan lumba-lumba tetap setia mengiringi
kapal. Memasuki laut luas lagi ikan-ikan
tadi juga pergi. Kapal mulai terasa bergoyang karena gelombang cukup besar.
Hari mulai malam tak ada tanda-tanda sampai dijakarta. Masih jauh rupanya
Jakarta, saya istirahat saja. Kira-kira jam 11.00 malam kapal merapat di
jakarta. Saya fikir bagai mana caranya untuk mendapatkan bis ke jawa. Setelah
turun dari kapal dan keluar dari pelabuhan rupanya ada bus tujuan ke jawa.
Setelah penumpang penuh kami berangkat. Karena perjalanan malam saya tak bisa
merasakan apa-apa yang kelihat lampu-lampu rumah yang penghuninya sudah tidur.
Paling banyak mobil-mobil truk dan bus malam antar propinsi sama dengan yang
saya naiki. Saya hanya tidur paginya sampailah saya kekota tegal.